Aplikasi Nanofiber sebagai Media Filtrasi

Penggunaan jaring nanofiber sebagai media filtrasi saat ini sedang maraknya dikembangkan karena ukuran-ukuran fiber (serat-serat) yang sangat kecil, yang mengakibatkan kemampuannya menjadi meningkat lebih baik. Adanya gaya London-Van Der Waals juga berperan untuk terjadinya adhesi antara serat dan bahan yang diserap, sehingga kualitas dari produk yang dihasilkan akan jauh lebih baik daripada media filtrasi konvensional. Sebenarnya, polimer nanofiber sebagai media filtrasi telah lama digunakan selama lebih dari tujuh dekade, hanya saja belum sepesat seperti saat ini.
Nanofiber memiliki aplikasi yang sangat menguntungkan dalam proses filtrasi karena memiliki luas permukaan yang lebih besar dan mikropori yang lebih kecil dibandingkan dengan serat melt blown (MB). Selain itu, rendahnya sifat mekanik bulk nanowebs tipis yang dimiliki menyebabkan jaring nanofiber ini bisa diletakkan di atas substrat media filtrasi. Diameter serat yang kecil menyebabkan arus slip pada permukaan serat, sehingga terjadi peningkatan intersepsi dan efisiensi impaction inersia dari media filter komposit. Peningkatkan efisiensi penyaringan pada penurunan tekanan yang sama mungkin dilakukan untuk serat yang mempunyai diameter kurang dari 0,5 mikrometer.
Nanofiber ini sangat cocok untuk menyaring partikel-partikel submikron dari air ataupun udara. Elektospun fiber ini memiliki diameter tiga kali lebih kecil dibandingkan dengan serat melt blown.
Tabel 1. Perbandingan Luas Permukaan Serat per Berat Material Nanofiber, Spunbond Fiber dan Melt Blown Fiber
Jenis Fiber | Ukuran Fiber (mm) | Luas Permukaan per Massa m2/g |
Nanofibers | 0.05 | 80 |
Spunbond fiber | 20 | 0.2 |
Melt blown fiber | 2.0 | 2 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar