Klasifikasi Material Teknik
Secara garis besar material teknik dapat diklasifikasikan menjadi:
- Material logam
- Material non
logam
Berdasarkan pada komposisi kimia, logam dan paduannya dapat dibagi menjadi
dua golongan yaitu:
- Logam besi /
ferrous
- Logam non besi
/ non ferrous
Logam-logam besi merupakan logam dan paduan yang mengandung besi (Fe)
sebagai unsur utamanya.
Logam-logam non besi merupakan meterial yang mengandung sedikit atau sama
sekali tanpa besi. Dalam dunia teknik mesin, logam (terutama logam besi / baja)
merupakan material yang paling banyak dipakai, tetapi material-material lain
juga tidak dapat diabaikan. Material non logam sering digunakan karena meterial
tersebut mempunyai sifat yang khas yang tidak dimiliki oleh material logam.
Material non logam dapat dibedakan menjadi beberapa golongan, yaitu:
- Keramik
2 -
Plastik
(polimer)
- Komposit
Material keramik merupakan material yang terbentuk dari
hasil senyawa (compound) antara satu atau lebih unsur-unsur logam (termasuk Si
dan Ge) dengan satu atau lebih unsur-unsur non logam. material jenis keramik
semakin banyak digunakan, mulai berbagai abrasive, pahat potong, batu tahan
api, kaca, dan lain-lain, bahkan teknologi roket dan penerbangan luar angkasa
sangat memerlukan keramik.
Plastik (polimer) adalah material hasil rekayasa manusia,
merupakan rantai molekul yang sangat panjang dan banyak molekul MER yang saling
mengikat. Pemakaian plastik juga sangat luas, mulai peralatan rumah tangga, interior
mobil, kabinet radio/televisi, sampai konstruksi mesin.
Komposit merupakan
material hasil kombinasi dari dua material atau lebih, yang sifatnya sangat
berbeda dengan sifat masing-masing material asalnya. Komposit selain dibuat
dari hasil rekayasa manusia, juga dapat terjadi secara alamiah, misalnya kayu,
yang terdiri dari serat selulose yang berada dalam matriks lignin. Komposit
saat ini banyak dipakai dalam konstruksi pesawat terbang, karena mempunyai
sifat ringan, kuat dan non magnetik.
Sifat mekanik adalah sifat yang menyatakan kemampuan suatu material /
komponen untuk menerima beban, gaya dan energi tanpa menimbulkan kerusakan pada
material/komponen tersebut.
Beberapa sifat mekanik yang penting antara lain:
1.
Kekuatan
(strength)
Merupakan kemampuan suatu material untuk menerima tegangan tanpa
menyebabkan material menjadi patah. Berdasarkan pada jenis beban yang bekerja,
kekuatan dibagi dalam beberapa macam yaitu kekuatan tarik, kekuatan geser,
kekuatan tekan, kekuatan torsi, dan kekuatan lengkung.
2.
Kekakuan
(stiffness)
Adalah kemampuan suatu material untuk menerima tegangan/beban tanpa
mengakibatkan terjadinya deformasi atau difleksi.
3.
Kekenyalan
(elasticity)
Didefinisikan sebagai kemampuan meterial untuk menerima tegangan tanpa
mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk yang permanen setelah tegangan
dihilangkan, atau dengan kata lain kemampuan material untuk kembali ke bentuk
dan ukuran semula setelah mengalami deformasi (perubahan bentuk).
4.
Plastisitas
(plasticity)
Adalah kemampuan material untuk mengalami deformasi plastik (perubahan
bentuk secara permanen) tanpa mengalami kerusakan. Material yang mempunyai
plastisitas tinggi dikatakan sebagai material yang ulet (ductile), sedangkan
material yang mempunyai plastisitas rendah dikatakan sebagai material yang
getas (brittle).
5.
Keuletan
(ductility)
Adalah sutu sifat material yang digambarkan seprti kabel dengan aplikasi
kekuatan tarik. Material ductile ini harus kuat dan lentur. Keuletan biasanya
diukur dengan suatu periode tertentu, persentase keregangan. Sifat ini biasanya
digunakan dalam bidan perteknikan, dan bahan yang memiliki sifat ini antara
lain besi lunak, tembaga, aluminium, nikel, dll.
6.
Ketangguhan
(toughness)
Merupakan kemampuan material untuk menyerap sejumlah energi tanpa
mengakibatkan terjadinya kerusakan.
7.
Kegetasan
(brittleness)
Adalah suatu sifat bahan yang mempunyai sifat berlawanan dengan keuletan.
Kerapuhan ini merupakan suatu sifat pecah dari suatu material dengan sedikit
pergeseran permanent. Material yang rapuh ini juga menjadi sasaran pada beban
regang, tanpa memberi keregangan yang terlalu besar. Contoh bahan yang memiliki
sifat kerapuhan ini yaitu besi cor.
8.
Kelelahan
(fatigue)
Merupakan kecenderungan dari logam untuk menjadi patah bila menerima beban
bolak-balik (dynamic load) yang besarnya masih jauh di bawah batas kekakuan
elastiknya.
9.
Melar (creep)
Merupakan kecenderungan suatu logam untuk mengalami deformasi plastik bila
pembebanan yang besarnya relatif tetap dilakukan dalam waktu yang lama pada
suhu yang tinggi.
10. Kekerasan
(hardness)
Merupakan ketahanan material terhadap penekanan atau indentasi / penetrasi.
Sifat ini berkaitan dengan sifat
tahan aus (wear resistance) yaitu ketahanan material terhadap penggoresan atau
pengikisan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar