Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…
Kamis, 5 Juni 2014, ada yang masih ingat dengan moment ini? Moment pertemuan anak-anak Fakultas Teknik UTS dengan
orang nomor satu di UTS, yaaap, bapak Zulkieflimansyah M.Sc sebagai rektor di
UniversitasTeknologi Sumbawa (UTS) dalam sesi tanya jawab, seorang mahasiswi
yang tampak anggun menggunakan hijab oranye,diberikan kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan yang isinya, “apakah berpengaruh AKM (Ajang Kreatifitas Mahasiswa) FT-UTS
terhadap penerimaan beasiswa dan apakah nantinya setelah kami lulus untuk penempatan
kerja dan kelanjutan studi kami yang menetukan adalah kami sendiri atau akan di
fasilitasi oleh Bapak?” dan dengan sangat memotivasi beliau menjawab yang
kurang lebih seperti ini “. . . jika kalian sudah mendapatkan nilai TOEFL di
kisaran 500-550, kalian bisa dengan bebas memilih kemana kalian ingin magang dan
melanjutkan studi kalian, yang jelas itu berbeasiswa, dan saya ingin 3 bulan kedepan
ketika kita bertemu seperti ini, saya akan dapatkan kalian sudah kaku berbahasa
Indonesia. . .” disinijelas di terangkan bahwa jika kita sudah mendapatkan
rata-rata nilai test TOEFL 500-550, maka kemana pun kita ingin
kuliah, kita bisa itupun diberikan beasiswa baik dari dikti maupun dari instansi-instansi
terkait.
Mungkin masih ada yang bertanya-tanya tentangTOEFL, “Mbe’
iye’ TOEFL ino?”
J
Silahkan
masuk ke sini dulu bung!
Dan setelah ane kumpulkan referensi untuk membahas masalah
ini, ane dapatkan inilah alasan mengapa pak Zulkieflimansyah M.Sc mengutarakan bahwa
pentingnya kita sebagai mahasiswa untuk mengejar target tersebut.
1.Keperluan Komunikasi, karenajelas informasi
yang kita dapatkan dalam proses belajar mengajar di luar negeri adalah dominan
bahasa internasional yaitu bahasa Inggris, yang di gunakan untuk berkomunikasi guna
mengerti satu sama lain, bayangkan jika kita tidak mengerti dengan apa yang di
terangkan, apa yang di tanya, apa suruhannya, maka tak akan ada interaksi yang
baik.
2.Salah satu dari 10 dokumen yang perlu
anda tahu untuk mendapatkan beasiswa pasca sarjana ke luar negeri. Dimana Seperti
halnya ijazah dan transkrip, skor test TOEFL atau IELTS selalu jadi dokumen wajib
ketika ada penerimaan beasiswa. Sponsor umumnya menetapkan standar nilaisendiri-sendiri
sesuai kebutuhan. Dokumen tes TOEFL atau IELTS lumrah diminta jika mendaftar
program beasiswa master maupun doktor. Tidak hanya dipersyaratkan penyelenggara
beasiswa luar negeri, beberapa beasiswa dalam negeri juga memintanya.
Karenaitu, Anda perlu menyiapkan dokumen ini lebih awal sebelum ada penawaran beasiswa
yang akan diikuti. Harap diingat pula bahwa sponsor umumnya membatasi masa berlaku
tes TOEFL/IELTS tersebut. Biasanya maksimal dua tahun sebelum mendaftar beasiswa.
Jika skor tes TOEFL atau IELTS Anda masih rendah, Anda bisa mengikuti kursus persiapan.
Salah satunya melalui Testden.
3. Setidaknya ada lima persyaratan pokok
beasiswa S2 luar negeri yang harus dimiliki calon pelamar. Kelima persyaratan ini
tidak semuanya tercantum dalam kolom persyaratan, tetapi akan kita temui saat mengisi
formulir aplikasi beasiswa. Persyaratan tersebut antara lain: TOEFL,
PengalamanKerja, Pengalaman Organisasi, Publikasi dan Rencana Penelitian Masa Depan.
Ada hal penting yang harus digaris bawahi
dalam memenuhi kelima persyaratan beasiswa ini. Pertama, skor TOEFL harus memenuhi
standar minimal yang ditetapkan sponsor beasiswa.Jika tertulis skorTOEFL
minimal 550, jangan coba melamar beasiswa itu kalau skor kita tidak mencapainya.Skor
TOEFL bisa dikatakan sebagai harga mati yang tak bisa ditawar lagi karena berkaitan
dengan proses melamar ke universitas nanti.
4. Cara
Mendapatkan Surat Penerimaan (LoA) dari Universitas di
Luar Negeri.
Untuk melamar beasiswa luar negeri guna meneruskan
S2 atau S3, kadang diperlukan surat penerimaan dari salah satu universitas.
Beasiswa ALA (Australian Leadership Awards) atau Endeavour, misalnya, mensyaratkan kandidat harus sudah diterima di
sebuah universitas di Australia berbeda dengan beasiswa ADS
(Australian Development Scholarship), misalnya, yang tidak mensyaratkan kandidat harus diterima di
universitas di Australia terlebih dahulu.
Surat ini dikeluarkan jika sesorang sudah melakukan pendaftaran dengan dokumen yang
disyaratkan.Di negara maju seperti
Australia, semua universitas menyediakan fasilitas pendafaran online.
Salah satu persyaratan yang
ditetapkan oleh universitas-universitas luar negeri adalah dokumen yang menerangkan kualifikasi bahasa asing (TOEFL, IELTS, dll)
Namun saat mendaftar untuk mendapatkan beasiswa ini, bagian ini bisa di kosongkan untuk selanjutnya dapat di lengkapi setelah keluarnya surat LoA tetapi yang conditional, Surat penerimaan ini akan menjadi unconditional atau full jika persyaratan yang kurang itu sudah dilengkapi.
Naaaah, sekian apa
yang dapat ane sampaikan, semoga bermanfaat,.
Dan ane mohon maaf jika
ada kesalahan dalam penulisan, karena sesungguhnya tak ada manusia yang
sempurna (No Body Is Perfect). J
Wassalamualaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh…
LINK
SUMBER:
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar